Nama : Eki febriyan
NPM : 202246500804 ( R3K )
Mata Kuliah : Filsafat Seni
Dosen Pengampu : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M.Sn
Menganalisis 30 Artikel
1. ANALISIS FILM TENGGALAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK
https://ejurnal.univalabuhanbatu.ac.id/index.php/pena/article/view/43
Perkembangan industri film di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat signifikan, hal tersebut membuat para sineas bekerja keras untuk bisa menghasilkan sebuah karya yang bisa dinikmati dan diterima oleh masyarakat. Film merupakan media komunikasi yang sangan efektif untuk menyampaikan pesan kepada penonton, hal ini dikarenakan film menggabungkan dua unsur tema sebuah cerita yang mengungkapkan realitas sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat di mana film itu dibuat.Film merupakan sebuah hasil karya seni yang mempunyai makna tersendiri dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya, menyebabkan film mempunyai dampak signifikan dalam kehidupan masyarakat. Film akan memberikan dampak positif kepada masyarakat apabila film tersebut menyampaikan pesan-pesan yang bersifat membangun seperti film yang bertemakan pendidikan, perjuangan, sejarah, dan sejenisnya.
KESIMPULAN : hal dapat disimpulkan pada film tersebut mengarah pada nilai budaya adat dan moral. Penulis menemukan bahwa identitas suku dan kelas sosial yang menjadi isu-isu multikulturalisme yang dikomunikasikan dalam film ini, sekaligus pemicu timbulnya konflik dalam film. Hasil analisis lain menunjukkan ikatan primordial dan etnosentrisme merupakan penghambat multikulturalisme dalam konteks Indonesia yang dikomunikasikan dalam film ini.
TEORI MIMESIS : pada film tersebut kita dapat merepresentasikan dan juga mempelajari banyak hal, yaitu tentang bagaimana budaya dan adat disatukan ke dalam cinta tulus,budaya sumatera barat yang kental dengan nilai agama membuat buya hamka menulis karya nya tersebut. banyak sisipan kata yang tak dapat dimaknai dengan singkat juga di dalamnya,perkataan yang dilantunkan pada film tersebut juga sangat prosa dan baku, dimana mengencam kesucian cinta ditolak oleh adat. "Zainuddin" aktor utama di dalamnya yang merasa sakit hati, yang putera makassar yang memasuki adat minangkabau,dan berbudaya disana. memang tidak banyak yang nilai seni yang ada disana namun banyak makna tersirat di dalam film tersebut.
2. FILM PENGABDI SETAN
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/42481
Film sampai saat ini masih dinilai sebagai media komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pesan. Dalam tayangan film, terdapat penggambaran adegan yang mengandung berbagai macam makna dan pesan, baik itu pesan moral, sosial, hingga pesan dakwah keagamaan dsb. Film Pengabdi Setan merupakan salah satu film bergenre horor terlaris di industri film Indonesia. Film ini identik dengan alur cerita mistis yang seram dan menakutkan. Namun, di sisi lain film ini menampilkan hal yang berbeda dengan film-film horor sebelumnya yang kerap dibumbui adegan yang mengandung pornografi. Dalam film ini justru turut ditampilkan adegan yang mengandung makna dan nilai Islam. Berdasarkan latar belakang di atas, maka telah dirumuskan pertanyaan penelitian di antaranya apa makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam film Pengabdi Setan? Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan paradigma konstruktivis. Dalam memperoleh data dan temuan, dilakukan observasi yakni dengan menonton dan mengamati setiap adegan serta dialog, untuk kemudian dilakukan pencatatan dan analisis. Selain itu, dilakukan pula dokumentasi berupa pengumpulan dokumen berupa soft copy film serta dokumen tertulis lainnya yang berkaitan dengan film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Semiotika sendiri adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign). Barthes menjelaskan dalam konsep semiotikanya bahwa tanda terbagi ke dalam tiga tingkatan makna yakni makna denotasi, konotasi dan mitos. Temuan dari hasil penelitian ini menampilkan beberapa tanda dan makna yang terdapat dari keenam scene dalam film Pengabdi Setan. Peneliti telah menemukan makna Islam, yakni terletak pada beberapa scene yang diperankan oleh para tokoh/pemain dalam menjalankan ajaran-ajaran pokok agama Islam di antaranya akidah, yakni dengan mempercayai keberadaan jin atau syaitan. Kemudian syariat, yakni dengan kewajiban melaksanakan ibadah shalat sebagai bentuk perlindungan dari perbuatan keji dan mungkar. Serta akhlak Islam melalui sikap sabar dalam menghadapi musibah. Kata kunci: Semiotika, Makna, Islam, Film, Pengabdi Setan.
KESIMPULAN : tentang sebuah dramatisasi ketegangan yang didukung melalui ketiga variabel tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menganalisis keseluruhan film dan mencari ketegangan yang disebabkan oleh unsur artistik. Warna setting yang sering muncul di film ini yakni warna panas dan warna putih yang menjadi warna yang mampu memberi efek tegang pada film. Sesuai dengan gaya interior yang digunakan yakni indis yang dikombinasikan dengan gaya vintage, penggunaan warna di film “Pengabdi Setan” banyak memakai warna pastel yang terkesan pudar dan warna-warna tersebut menambah kesan lawas pada setting film “Pengabdi Setan”. Kesimpulan penelitian ini adalah unsur artistik menjadi unsur pendukung ketegangan cerita pada film ini. Setting pada film “Pengabdi Setan” tidak hanya mampu membangun suasana tahun 1980-an namun juga mengandung makna sebuah kebudayaan tertentu dan dapat dikaitkan dengan sebuah ketegangan.
TEORI MIMESIS : dalam film tersebut kita dapat melihat beberapa adegan yang memang sangat horor yaitu tentang teror seorang ibu,karena dendam sakit hati. namun ada hal yang mampu kita pelajari dari sisi lain yaitu, tentang film ini diangkat dari kisah nyata kata sang produser namun dalam islam menjelaskan bahwa setan,jin atau iblis tidak bisa membalas dendam kepada manusia hidup kecuali hanya mengganggu saja dengan lewat iman pada manusia.
3. FILM NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/29583
Film pada masa ini menjadi media menyampai pesan yang efektif, dikarenakan keunggulan dari film yang mudah dicerna pesannya oleh para penikmatnya dan didukung audio dan visual yang menarik. Keluarga merupakan salah satu tema yang sering diangkat dalam perfilman. Dikarenakan tema keluarga sangat dekat dengan kehidupan keseharian masyarakat. Pada kajian ini, tema film yang digunakan untuk penelitian ini yang berjudul Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Maka penelitian ini mengungkapkan rumusan masalah pada judul penelitian representasi Keluarga modern dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini diantaranya sebagai berikut : (1) Bagaimana makna denotatif keluarga direpresentasikan dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari, (2) Bagaimana makna konotatif keluarga direpresentasikan dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari, (3) Bagaimana mitos keluarga modern direpresentasikan dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Peneliti ingin mengetahui bagaimana representasi Keluarga modern dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini karya Angga Sasongko dengan mengkaitkan teori Fitspatrick (Morrisan, 2013:291) mendeskripsikan bahwa komunikasi keluarga memiliki skema-skema yang membentuk cara untuk para anggota keluarga saling menyampaikan pesan satu sama lain. Pada skema – skema tersebut memilik tipe-tipe dalam komunikasi keluarga diantaranya :Tipe keluarga konsensual, Tipe Pluralistis, Protektif dan Tipe Laissez-faire. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini menggunakan metode semiotika Roland Barthes untuk mengungkap mitos yang ada dalam setiap tipe keluarga. Dengan mencari Denotasi dan Konotasi baik dari adegan, shot, atau dialog kemudian mencari mitos apa yang ingin dibangun dalam film tersebut. Penelitian ini menemukan bahwa representasi keluarga modern pada film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini tidaklah murni keluarga modern tapi tetap memperhatikan nilai-nilai keluarga tradisional yang telah diterapkan pada masyarakat dari sejak dahulu hingga sekarang. Maka nilai-nilai tersebut diantaranya pada tipe keluarga protektif dan juga adanya pergeseranxv tipe keluarga seiring scene-scene yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu tipe keluarga konsensual dan tipe keluarga pluraistis pada nilai-nilai keluarga modern.
KESIMPULAN : pada kehidupan keluarga yang modern berjalannya kehidupan mereka seperti hari biasanya,dan satu keluarga yang mengalami problem dan dijelaskan melalui adegan klimaks dalam film tersebut. pada intinya ketika saya menonton film tersebut hanya mempu memaknai adegan tersebut dapat dirasakan juga dalam keluarga seseorang.
TEORI DESKRIFTIF : film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, dengan teknik sadap, dan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat, karena data berupa tuturan. Hasil dari penelitian ini ditemukan tindak tutur ekspresif memuji, tuturan mengucapkan terima kasih, tuturan mengkritik, tuturan mengeluh, tuturan menyalahkan, tuturan mengucapkan selamat, dan tuturan menyanjung dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Manfaat penelitian ditulis dalam bahasa Indonesia, agar hasil dari penelitian dapat berguna dan dapat digunakan sebagai sumber data atau referensi oleh peneliti yang akan melakukan penelitian kajian pragmatic khususnya mengenai tindak tutur ekspresif.
4. FILM SABTU BERSAMA BAPA
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/40410
Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak, Skripsi Sarjana Strata 1 (S1) dibawah bimbingan Dr. Suhaimi, M. Si. Peran adalah pola perilaku yang terdiri dari tugas dan kewajiban seseorang. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Salah satunya adalah peran penting yang di pegang oleh seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak. Di satu sisi, film tersebut menggambarkan peran seorang bapak yang hanya mencari dan memberi nafkah kepada istri dan anaknya. Di sisi lain, al-Qur`an menerangkan bahwa terdapat lebih banyak dialog pengasuhan antara bapak dengan anaknya dibandingkan dialog antara ibu dengan anaknya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menggunakan kajian naratif Tzvetan Todorov untuk melakukan sebuah penelitian. Pada cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak yang mengandung berbagai peran dan tanggung jawab seorang bapak. Film tersebut menggambarkan berbagai peran bapak yang seharusnya. Untuk itu peneliti merumuskan pertanyaan yakni : Bagaimana narasi pada alur cerita di awal, tengah, dan akhir dalam film Sabtu Bersama Bapakmenggunakan naratif Tzvetan Todorov? Dan apa saja peran bapak dalam alur cerita pada film Sabtu Bersama Bapak? Tinjauan teoritis yang peneliti gunakan adalah naratif Tzvetan Todorov, yaitu sebuah analisis yang melihat bahwa terdapat beberapa bagian dalam sebuah narasi. Bagian tersebut adalah bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal adalah ekuilibrium atau keseimbangan yang didalamnya terdapat keteraturan pada sebuah cerita. Bagian tengah adalah gangguan atau munculnya konflik dan kekacauan pada sebuah cerita. Bagian akhir adalah ekuilibrium atau keseimbangan yang muncul dari penyelesaian konflik sebelumnya. Selain itu juga, dilengkapi dengan tinjauan teoritis mengenai peran bapak dalam Islam untuk menentukan apa saja peran bapak yang terkandung dalam film Sabtu Bersama Bapak. Metodologi yang peneliti gunakan adalah metode analisis naratif yang bersifat kualitatif deskriptif. Data yang ada, peneliti dapatkan dari observasi berupa menonton film Sabtu Bersama Bapak, kemudian dokumentasi yang berupa buku-buku, catatan, jurnal, dan juga internet, serta melakukan wawancara pada penulis skenario film tersebut. Setelah menonton film Sabtu Bersama Bapak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai beran bapak yang selama ini tidak diketahui banyak orang. Peran bapak tersebut yakni memberikan nafkah yang halal untuk keluarga, memberikan pengasuhan (Hadhanah), memberikan motivasi, memberikan nama yang baik (Tasmiyah) dan memberikan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Kata kunci : Film Sabtu Bersama Bapak, Peran Bapak, Naratif, Alur, dan Keluarga.
KESIMPULAN : Perlunya pendidikan karakter saat ini berguna untuk mewujdkan generasi bangsa yang berbudi. Tujuan penelitian ini adalah mengunkapkan nilai karakter yang ada pada novel yang dapat digunakan oleh para pembaca sekaligus pengajar dalam menyisipkan pendidikan karakter di kelas. Novel yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah novel Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik kepustakaan, teknik simak, dan teknik catat. Untuk menganalisis data yang diperoleh yaitu dengan model mengalir. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori. Nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Sabtu Bersama Bapak yaitu nilai religius, nilai kejujuran, toleransi, kedisiplinan, , berpikir kreatif, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, cinta damai, kepedulian lingkungan, kepedulian sosial, dan bertanggung jawab.
TEORI MEREPRESENTASI : Sabtu Bersama Bapak merupakan film berjenis drama karya Monty Tiwa. Film ini menceritakan tentang kepergian seorang suami yang meninggalkan kedua anak dan istrinya, sehingga menjadi seorang single parent yang hidup sendirian tanpa suami untuk membesarkan kedua anaknya. Dalam film ini meskipun seorang istri membesarkan anaknya sendirian namun sang bapak tetap memberikan nasihat nya melalui sebuah film-film pendek yang di putar setiap hari sabtu dan dilihat bersama kedua anaknya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisis film sabtu Bersama bapak sehingga penelitian ini berjudul “Representasi Peran Ibu Sebagai Single Parent Dalam Film Sabtu Bersama Bapak (Analisis Semiotika John Fiske Dalam Film Sabtu Bersama Bapak)â€. Fokus penelitian ini adalah level realitas, level representasi, dan level ideologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske berdasarkan kode-kode televisi yang terbagi menjadi tiga level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah soft file film dan studi pustaka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat ideologi feminisme liberal pada film Sabtu Bersama Bapak yang direpresentasikan melalui kostum, gerakan, ekspresi, kamera, dan konflik.
5. FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING
Film Assalamualaikum Beijing adalah salah satu film Indonesia dengan cerita yang inspiratif, romantis, dan edukatif secara Islami. Assalamualaikum Beijing Kisah Cinta Dua Pemuda Beda Agama dan Negara.Konten film yang diangkat dari novel best seller Asma Nadia ini sangat edukatif. Film ini mencoba memberikan perspektif mengenalkan nilai kebaikan kepada masyarakat luas, khususnya para Muslim untuk berperilaku, bertutur dan berinteraksi dengan baik. Semua menunjukkan bagaimana seharusnya sebagai warga Indonesia yang memiliki adat ketimuran. Dalam Film Assalamualaikum Beijing juga sangat layak untuk menanamkan pada remaja tentang makna cinta yang sebenarnya. Bahwa cinta adalah menjaga. Bahwa cinta tak perlu tergesa-gesa. Bahwa tetap bergerak ke arah yang baik tanpa berlarut-larut dalam sedih dan luka harus menjadi asa dalam setiap jiwa. Adegan-adegan yang ditampilkan maka film ini terdapat makna yang menarik untuk diketahui. Oleh karena itu penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apa makna pesan cinta komunikasi antarbudaya dalam Film Assalamualaikum Beijing? Bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos yang merepresentasikan cinta antarbudaya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Film Assalamualaikum Beijing, sedangkan unit analisisnya adalah potongan adegan dalam film tersebut yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Penelitian ini dengan mengumpulkan data-data melalui observasi dan wawancara (dalam hal ini penulis mewawancarai asisten sutradara Film Assalamualaikum Beijing), dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teori Roland Barthes. Dimana tanda dilihat dari denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian “Assalamualaikum Beijing” merupakan film bertema sosial yang terinspirasi dari kisah percintaan remaja yang terhalang oleh perbedaan keyakinan satu sama lain. Cerita dalam film drama tersebut terinspirasi oleh kisah percintaan remaja yang terhalang oleh perbedaan keyakinan. Sang perempuan adalah tokoh Asmara yang berkebangsaan Indonesia. Seorang perempuan yang memiliki iman kuat tetapi dia dikhianiti cintanya oleh seorang laki-laki yang akan berencana untuk menikahinya bernama Dewa. Sang laki-laki pemikat hati Asmara adalah tokoh Zhong Wen berkebangsaan China yang sebelumnya belum mempunyai agama akhirnya menjadi Muallaf.
KESIMPULAN : Dengan menonton film kita akan mendapatkan hiburan tersendiri bahkan tidak hanya itu, dari menonton film kita akan mendapat banyak informasi yang baru serta motivasi. Sehingga hadirnya film yang mengandung unsur religi dan pesan-pesan keagamaan didalamnya tentu menjadi suatu hal yang sangat baik, mengingat film merupakan salah satu media yang digunakan untuk berdakwah saat ini. Salah satu film yang mengandung dan menyajikan unsur religi, serta pesan dakwah dalam adegannya adalah film Assalamualaikum Beijing. Film ini menceritakan kisah seorang perempuan yang bernama Asmara (Revalina S. Temat) harus menelan pil pahit menjelang hari pernikahannya . Fokus yang dikaji dalam penelitian ini adalah, pesan apa saja yang terdapat pada film ‟‟Assalamualaikum Beijing”?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara objektif dengan menggambarkan pesan-pesan dakwah pada film ‟‟Assalamualaikum Beijing”. Setelah melihat dan mengamati enam adegan film yang diteliti, maka kesimpulannya adalah dalam penelitian ini terdapat tiga pesan dakwah diantaranya pesan akidah, pesan akhlak, dan pesan syariah. Dan setiap kategori pesan dakwah terdapat tiga lapisan makna yaitu lapisan informasional, lapisan simbolis, dan lapisan imaji.
TEORI MIMESIS/MEREPRESENTASI : "Sikap Sabar pada Tokoh Asmara dalam Film Assalamualaikum Beijing (Ditinjau dari Teknik Sinematografi)". Peneliti ingin memahami tentang bagaimana teknik sinematografi yang digunakan untuk menggambarkan sikap sabar pada tokoh Asmara. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis data menggunakan bahan visual untuk menganalisis proses dan motif objek penelitian. Analisis terhadap film ini berdasarkan pada unsur-unsur teknik sinematografi, diantaranya: camera angle, type of shot, camera movement, composition, dan continuity. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, yaitu berupa film Asslamualaikum Beijing. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik sinematografi yang digunakan adalah teknik camera angle yang terdiri dari kamera objektif, kamera subjektif, dan point of view. Level angle yang sering digunakan adalah eye level angle untuk memberikan visual pada adegan tertentu karena dalam film ini kesabaran yang ditonjolkan ditunjukkan dengan interaksi terhadap orang lain dan gerakan bagian tubuh.
6. FILM MENCURI RADEN SALEH
https://ejurnal.stikpmedan.ac.id/index.php/JIKQ/article/view/182
Film yang akan dianalisa pada penelitian ini adalah film Mencuri Raden Saleh, film yang bergenre heist atau perampokan ini dirilis pada 25 Agustus 2022 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko sekaligus penulis skenario bersama Husein M. Atmodjo. Film ini mengangkat sebuah kisah sekelompok pemuda dan pemudi yang berencana mencuri lukisan tak ternilai dari istana kepresidenan, lukisan ini adalah lukisan bersejarah “penangkapan pengeran Diponegoro” karya Raden Saleh. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa penerapan unsur sinematografi dalam sebuah film agar dapat membangun realitas cerita dan tidak terjadinya salah pengartian dalam penyampaian makna-makna yang terdapat dalam film tersebut. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, observasi, studi pustaka, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan kritik film dengan unsur sinematografi dan tekhnik dasar pengambilan gambar dari Joseph V. Mascelli yaitu The five C’s of Cinematography, yaitu Camera Angle, Close up, Continuity, Cutting, dan Composition. Hal yang digambarkan dalam film ini dan dapat dilihat dari unsur mise-en-scene, yaitu latar pencahayan, kostum, dan karakter pemain termasuk akting. Faktor pendukung yang membuat visual gambar film ini menjadi estetik dan menjadikannya salah satu film terbaik adalah unsur-unsur yang ada didalam framenya, seperti penataan artistik, penataan cahaya/lighting, dan pemilihan set lokasi yang mendukung.
KESIMPULAN : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur direktif dalam dialog film “Mencuri Raden Saleh”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber dari data penelitian adalah dialog film “Mencuri Raden Saleh”. Data dari penelitian ini adalah data lisan yang mengandung tindak tutur direktif dalam dialog yang digunakan pada film “Mencuri Raden Saleh”. Data diperoleh dengan menggunakan metode teknik simak, teknik rekam, dan teknik catat. Hasil penelitian dari tindak tutur direktif dalam dialog film ini terdapat 48 data yaitu dua puluh satu data tindak tutur memerintah, tiga data dalam bentuk tindak tutur merekomendasi, empat data tindak tutur direktif menyarankan, dua data tindak tutur direktif mendesak, tiga data tindak tutur direktif memaksa, dua data tindak tutur direktif memohon, empat data tindak tutur direktif menantang, dua data tindak tutur direktif menasehati, dua data tindak tindak tutur direktif memesan dan lima data tindak tutur direktif memberi aba-aba.
TEORI MIMESIS : Film yang baik tentunya memiliki unsur pembentuk sinematografi yang baik juga, terutama dalam pemilihan pengambilan gambar. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang tekhnik mengambil gambar dan menyatukan gambar tersebut sehingga menjadi satu rangkaian gambar yang dapat menyampaikan suatu pesan dan ide. Menurut salah satu para ahli dalam bidang sinematografi Joseph V. Mascelli A.S.C mengatakan bahwa didalam sinematografi mempunyai nuansa sinematik, yaitu angle shot, type of shot, composition, continuity dan cutting
7. PATUNG JENDRAL SUDIRMAN
http://repository.isi-ska.ac.id/2481/
Penelitian ini mendeskripsikan keberadaan, bentuk dan ekspresi estetika Patung Monumen Jenderal Sudirman di kota Yogyakarta. Penulisan ini didasari penelitian deskripstif dan hasil penelitian dianalisa dengan teori Estetika Monroe Beardsley: Kesatuan, Kerumitan, dan Kesungguhan. Data diperoleh dari studi pustaka dan penelitian lapangan. Data deskripsi tentang Figur dan karakter dilakukan pengamatan terhadap bentuk patung dan latar belakang pemasangan di 3 lokasi patung monumen. Data dikumpulkan melalui wawancara kepada saksi sejarah, pakar budaya, dan pengamat seni patung di Yogyakarta, serta observasi kancah pemasangan dan pembuatan patung tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keberadaan patung monumen Jederal Sudirman di kota Yogyakarta berfungsi sebagai bukti sejarah, media pendidikan dan sebagai pusat informasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. (2) bentuk patung: ide pematungan dari pesanan dan dikembangkan pematung sesuai dengan interpretasi, (3) teknik pengerjaan berupa carving (penatahan langsung), cor atau cetak hilang (a cire perdue). (4) Figur Sudirman dimodifikasi seniman patung dari pesan, interpretasi karakter dan ide kreatif. (5) dilihat dari kesungguhan keberadaan, penataan dan ekspresi patung ketiganya menunjukkan karakter variatif, dilihat landscape dapat menjadi bukti sejarah serta informasi pendidikan dan mampu menjadi daya tarik; namun belum memperhatikan ruang publik. Kata Kunci: patung, monumen, Jenderal Sudirman, estetika
KESIMPULAN : patung yang berdiri di jalan sudirman seperti nama patung tersebut. menempati tepat ditengah jalan jalan jendral sudirman,patung tersebut berdiri hormat ke arah bunderan hotel indonesia. dimana jendral sudirman adalah tokoh hebat dalam masa peperangan dulu,selain itu beliau juga sosok tokooh agama juga saat itu,makna patung tersebut berdiri untuk mengenang betapa jasa jendral sudirman untuk indonesia yang berdiri tepat di titik pusat ibukota Indonesia
TEORI DARI ESTETIKA : pelestarian monumen Jenderal Soedirman. Penelitian ini dilakukan di Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan Kabupaten Pacitan selama enam bulan. Data diperoleh dari sumber primer dan sumber skunder. Teknik pengambilan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif model interaktif. Objek penelitian adalah masyarakat Desa Pakis Baru dengan mengambil sampel aparat pemerintah, penjaga monumen, masyarakat sekitar monumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Desa Pakis Baru dalam melestarikan monumen Jenderal Soedirman masih sangat rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya peninggalan sejarah, masyarakat yang bersifat materialistik, masyarakat yang cenderung menunggu perintah aparat desa, kurangnya sosialisasi tentang pentingnya peninggalan sejarah.
8. FILM G30SPKI
https://sinestesia.pustaka.my.id/journal/article/view/229
Film Penghianatan G30S/PKI memiliki berbagai fenomena kepribadian pada tokohnya. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan konflik ideologi id, ego, dan superego dalam tokoh film pengkhianatan G30S/PKI disutradarai oleh Arifin C. Noer. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pemaparan data secara deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui interpretasi adegan dalam film , dan data yang terkumpul ditafsirkan dan dan dimaknai sesuai dengan teori psikologi sastra. Teknik pengumpulan dilakukan dengan dengan tektik menonton, catat, dan kepustakaan. Teknik analisis data ada tiga tahap, yaitu: tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah tokoh mengalami konflik ideology Id, Ego, dan Superego. Konflik ideologi id sebagai sumber energi psikis, aspek penting pada kepribadian manusia. Konflik ideologi ego sebagai unsur realitas, pemenuhan hastrat nyata yang dapat diterima secara sosial budaya dalam masyarakat. Konflik ideologi Superego sebagai tahapan struktur jiwa manusia yang membuat hukum atau kaidah yang berterima dalam masyarakat. Scene-scene dalam film terdiri atas kudeta, penculikan kepada tujuh jenderal yang dilakukan oleh partai yang bernama PKI. Film ini dapat dijadikan materi ajar di SMA karena berisi peristiwa- peristiwa yang dapat dijadikan sebagai mawas diri untuk menjaga ketahanan bangsa Indonesia dari unsur persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
KESIMPULAN : pada film tersebut dapat disimpulkan untuk pembelajarannya saja bahwa negara pernah mengalami masa kelam saat beberapa oknum masyarakat pernah mengkhianati bangsa sendiri karena kepentingan ideologinya sendiri
TEORI MIMESIS : film tersebut amatlah sadis dan diperankan oleh tokoh yang hampir mirip juga,dalam film tersebut terjadi pembantaian para jendral indonesia saat itu,kejam dan sadis. namun film tersebut pernah mengalami pertentangan karena tidak boleh ditayangkan secara nasional. namun karena untuk pembelajaran agar semua tau bahwa ada sekelompok oknum berkhianat kepada bangsa sendiri. teori ini juga menjelaskan bahwa emosi dapat merubah seluruh sifat manusia menjadi iblis kejam.
9. TRAGEDI FILM 2012
Film ini bercerita tentang perjuangan sekelompok manusia untuk menghindari bencana besar yang digambarkan sebagai kiamat. Dipilihnya film ini karena film 2012 membawa sebuah isu besar yaitu ramalan hari kiamat, Film 2012 juga dinilai memiliki muatan pesan sosial yang jarang ditemui dalam film-film Hollywood yang pada umumnya pembuat film hanya mementingkan nilai komersil saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui makna pesan sosial yang ingin disampaikan pada film 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika dari pemikiran Ferdinand de Sausure, dalam teori ini dapat dijelaskan bahwa tanda harus memiliki dua unsur yang saling berhubungan tak terpisahkan yaitu signifier dan signified. Dalam penelitian ini, scene yang bermuatan pesan sosial akan di jadikan per shoot kemudian adegan tersebut akan dianalisis signifier (penanda) dan signified (petanda). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pesan sosial yang terkandung dalam film 2012 memberikan makna bahwa sebuah bangsa yang hebat sekalipun tetap membutuhkan bantuan dari bangsa lain. Seperti juga manusia yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Dalam film ini juga memberi pesan bahwa akan tiba waktunya dimana seluruh bangsa di dunia saling bekerja sama menyelamatkan umat manusia demi kelangsungan hidup mereka. Film ini juga mengajak manusia untuk saling membantu tanpa melihat latar belakang suku, agama ,ras dan lain sebagainya.
KESIMPULAN : film ini menggambarkan bencana besar di tahun 2012,yang berbentuk seperti kiamat seluruh isi bumi hancur,seperti mereprsentasi hasil peramal yang katanya akan terjadi kiamat tahun 2012.
TEORI : Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Roland Emmerich adalah seorang sutradara yang terkenal. Banyak filmnya yang sukses dipasaran, salah satunya film 2012. Dalam film tersebut banyak pesan moral yang terpaparkan. Penelitian ini bertujuan menganalisa pesan moral yang coba disampaikan oleh protagonis (Tokoh Utama) dalam film 2012 karya Roland Emmerich. Penelitian ini menggunakan delapan konsep analisis semiotik yaitu, (1)Semiotik Analitik (2)Semiotik Deskriptif (3)Semiotik Kultural (4)Semiotik Naratif (5)Semiotik Natural (6)Semiotik Normatif (7)Semiotik Sosial (8)Semiotik Struktural, dan mengaitkannya dengan empat struktur moral yang baik menurut Al-Ghazali yaitu, (1)hikmah, (2)syaja’ah, (3)iffah dan (4)‘aadalah. Untuk menganalisa data digunakan model semiotik Charles. S. Peirce dan Ferdinand Saussure. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Dari analisis tersebut didapatkan hasil bahwa pesan moral yang dianalisa menggunakan analisis semiotik berkaitan atau memiliki nilai moral yang sesuai dengan moral baik menurut Al-Ghazali. Dari metode tersebut dapat disimpulkan segala bentuk tindakan dari protagonis (tokoh utama) memiliki nilai-nilai moral yang sesuai dengan moral baik menurut Al-Ghazali.
10. CANDI BOROBUDUR TEMPAT IBADAH YANG MENJADI TEMPAT WISATA.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/pwk/article/view/6856
Aktivitas pariwisata merupakan sektor yang memegang peranan penting dalam upaya pembangunan dan pengembangan wilayah dengan berkontribusi terhadap pendapatan suatu daerah. Salah satu wilayah yang berkembang karena kontribusi dari sektor pariwisatanya adalah Kebupaten Magelang, Jawa Tengah. Keberadaan kawasan wisata Candi Borobudur yang berskala internasional memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan masyarakat yang ada di sekitarnya. Sebagai salah satu objek wisata budaya, Candi Borobudur banyak dikunjungi wisatawan karena keunikan budaya yang terdapat di lingkungan masyarakatnya. Hal tersebut mendorong munculnya aktivitas lain sebagai pendukung aktivitas pariwisata. Ditandai dengan semakin bertumbuhnya aktivitas perdagangan dan jasa di kawasan wisata Candi Borobudur, karakterisitik pengunjung ysng bersifat heterogen membawa pengaruh terhadap perubahan karakteristik sosial masyarakat yang tinggal di kawasan wisata Candi Borobudur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh keberadaan aktivitas pariwisata Candi Borobudur terhadap karakteristik sosial ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel yang di pilih adalah masyarakat desa borobudur yang berada dan bekerja di dalam kawasan wisata candi borobudur. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat perubahan guna lahan dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat sebagai pengaruh dari aktifitas pariwisata di objek wisata Candi Borobudur. Perubahan guna lahan yang terjadi antara tahun 2004-2013 di kawasan wisata Candi Borobudur yaitu berubahnya lahan kosong menjadi lahan terbangun. Lahan terbangun tersebut diantaranya museum kapal, hotel, perdagangan jasa dan permukiman. Untuk perubahan karakteristik sosial, terjadi penurunan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan sosial yang ada di lingkungannya. Sedangkan untuk perubahan karakteristik ekonomi terlihat dari meningkatnya pendapatan masyarakat yang bekerja di dalam kawasan wisata Candi Borobudur. Jadi dapat simpulkan bahwa dengan adanya pariwisata candi borobudur memberikan pengaruh terhadap karakteristik sosial ekonomi masyarakat. Diperlukan upaya pelestarian kegiatan sosial seperti pengajian, upacara adat. Selain itu koordinasi antara pemerintah dan masyarakat perlu ditingkatkan.
KESIMPULAN : candi menjadi tempat ibadah sakral bagi umat budha yang dijadikan tempat wisata oleh semua kalangan karena bangunan bersejarah tersebut dibangun dari zaman kerajaaan indonesia namun menurut saya apakah menjadi hal biasa tempat ibadah dijadikan destinasi wisata.
TEORI MIMESIS : sebuah candi sakral bangunan bersejarah yang di agungkan oleh umat agama budha indonesia niai agama dan ras serta suku ada di dalamnya. bangunan yang amat aktif hampir setiap hari pariwisata hadir, menurut saya itu juga sebagian dari seni hasil tangan para orang kerjaan terdahulu membangun candi sebesar dan setingggi itu.
11. PEMBANGUNAN PIRAMIDA MESIR
https://repository.uksw.edu/handle/123456789/4621
Bangunan piramida di Mesir merupakan salah satu dari tujuh keajaiban di dunia. Bangunan piramida ini berbentuk limas yang merupakan salah satu bangun ruang dalam matematika. Bangunan tersebut tidak berdiri kokoh dengan sendirinya, tetapi para ahli bangunan bangsa Yunani melakukan perhitungan-perhitungan tertentu sehingga mendapatkan ukuran yang tepat. Ukuran yang tepat itulah yang menjadikan bangunan piramida tersebut unik dan menjadi pusat perhatian banyak orang. Perhitungan -perhitungan yang telah dihasilkan itu menggunakan konsep matematika seperti geometri, aljabar, dan trigonometri. Konsep-konsep yang digunakan tersebut sangat membantu dalam proses penyelesaian pembangunan piramida. Pada bidang aljabar, digunakan konsep persamaan kuadrat yang dapat membantu dalam menyelesaikan atau menyederhanakan perbandingan geometri yang digunakan. Sedangkan pada bidang trigonometri, dapat digunakan untuk menentukan besar sudut yang tepat. Selain itu, para ahli bangunan bangsa Yunani juga menggunakan nilai Golden Ratio untuk mendapatkan ukuran yang tepat. Nilai Golden Ratio merupakan sebuah perbandingan kompleks yang memiliki nilai tertentu. Nilai ini digunakan dalam menentukan tinggi dari bangun piramida tersebut. Konsep geometri, aljabar dan trigonometri serta nilai Golden Ratio akan saling berhubungan dalam proses perhitungan ukuran yang tepat pada proses pembangunan bangunan piramida di Mesir. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa matematika merupakan ilmu yang mendasari semua bidang kehidupan, sehingga dapat digunakan dalam proses pembangunan piramida di Mesir.
KESIMPULAN : piramida mesir kuno yang dibangun pada abad terdahulu, menjadikan sejarahwan mencari kontroversi bagaimana piramida tersebut dibangun. para ilmuan juga mencari darimana bahan material dan awal pembangunannya seperti apa,entah teknologi terdahulu bisa membangun bangunan piramida seperti bentuk segita tersebut.
TEORI : piramida mesir bangunan sejarah kuno yang bangunannya sangat unik hingga menarik ilmuan untuk diburu untuk penelitian, bangunan tersebut juga menjadi icon kota mesir. sejarahwan dan ilmuan mencari pokok pembangunan piramida tersebut untuk mencari teknologi membangun piramida tersebut bangunan yang estetika nya begitu nyata hingga menarik wisatawan mendatangi tempat tersebut.
12. FILM PERJALANAN HIDUP HABIBIE DAN AINUN
https://jurnal.unpad.ac.id/protvf/article/view/12042
ebagai sebuah karya seni, film merupakan hasil dari proses kreatif berbagai unsur, di antaranya teater, seni musik, seni rupa, seni suara, dan teknologi dengan kekuatan gambar sebagai bentuk visualisasi. Penyampaian pesan film untuk penonton dapat dilihat dari sudut pandang narasi yang digunakan. Hal ini dikarenakan narasi berkaitan dengan cara bercerita, cara sebuah fakta dalam film disajikan atau diceritakan kepada penonton. Tzvetan Todorov memiliki teori narasi yang mengatakan bahwa sebuah film atau cerita memiliki bagian. Film Habibie & Ainun menjadi film yang paling banyak ditonton di antara film-film sejenis yang ada di Indonesia. Jumlah penonton bioskop film Habibie & Ainun hingga saat ini telah mencapai 4,5 juta penonton dan menduduki peringkat ketiga untuk film dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip nasionalisme dalam narasi cerita film Habibie & Ainun dilihat dari analisis narasi pada bagian cerita awal, tengah dan akhir film. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Habibie & Ainun merupakan film yang mengandung prinsip nasionalisme. Prinsip nasionalisme yang terlihat dalam narasi cerita awal yaitu prinsip kepribadian dan prestasi. Pada narasi cerita tengah terdapat semua prinsip nasionalisme yaitu kesatuan, kepribadian, kesamaan, kebebasan dan prestasi. Terakhir, prinsip nasionalisme pada narasi cerita meliputi prinsip persatuan dan kepribadian.
KESIMPULAN : menceritakan bagaimana perjuangan
seorang Habibie membangun dan
menyatukan Indonesia sesuai dengan
mimpi besarnya yaitu membuat pesawat
terbang. Rasa cinta terhadap tanah air yang
dimiliki beliau sangat besar, meskipun
banyak tantangan dalam mewujudkan
mimpi besarnya itu beliau tetap bertahan.
Dalam film Habibie & Ainun,
pesan yang ingin disampaikan adalah rasa
cinta seorang Habibie kepada istri dan
keluarganya serta rasa cinta beliau kepada
negeri tempat beliau dilahirkan. Rasa
nasionalisme beliau yang sangat tinggi
membuat beliau banyak kehilangan waktu
bersama istri dan keluarganya. Disinilah
konflik dalam film Habibie dan Ainun
terjadi ketika rasa nasionalisme seorang
Habibie begitu besar sehingga beliau harus
memilih antara negeri dengan istri dan
keluarganya.
TEORI : film Habibie & Ainun mengangkat
cerita seorang tokoh nasionalis berarti film
Habibie & Ainun berpotensi untuk
menggugah rasa nasionalisme bangsa
Indonesia. Sesuai dengan fungsinya film
merupakan salah satu bentuk media massa,
pada umumnya media massa memliki
fungsi informatif, edukatif dan hiburan.
Seperti media komunikasi lainnya,
film mengandung suatu pesan yang
disampaikan kepada penonton. Pesan yang
disampaikan dalam film menggunakan
mekanisme lambang – lambang yang ada
didalam pikiran manusia berupa isi pesan,
percakapan, perkataan, suara dan
sebagainya. Berhubungan dengan film
yang sarat akan simbol dan tanda, maka
yang menjadi perhatian peneliti disini
adalah dari kajian semiotikanya, dimana
dengan semiotika akan sangat membantu
peneliti dalam menelaah arti kedalaman
suatu bentuk komunikasi dan mengungkap
makna yang tersirat didalamnya.
13. PERAN WAYANG MAHABARATA
https://eprints.uinsaizu.ac.id/11261/2/UP%20COVER_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA_MAULANA%20ROSID.pdf
Seni pewayangan yang semula hanya bersifat lokal kini telah diakui
dunia Internasional yaitu oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage Humanity. Namun kebanggaan tersebut belum mampu
membentuk generasi muda khususnya untuk lebih mencintai dan memahami
budaya wayang. Seringkali ditemukan masih awamnya generasi muda terkait
pemahaman karakter wayang Pandawa Lima terutama dalam kisah Mahabarata
menurut perspektif Islam. Modernisasi perkembangan zaman dari segi teknologi
berdampak pada kesenian wayang yang semakin ditinggalkan. Wayang sebagai
media penanaman karakter sekaligus hiburan, kini tergeserkan oleh budaya barat
yang jauh dari nilai-nilai positif. Nilai pendidikan dalam pertunjukan wayang kulit
didasarkan pada nilai-nilai logis, etis, teologis dan estetis. Citra manusia
diwujudkan melalui permainan wayang. Seni wayang kulit berkembang sebagai
sarana yang cukup efektif dalam penanaman nilai dan penyebaran agama Islam.
Sehingga dalam penelitian ini penulis meneliti tentang analisis nilai-nilai karakter
Islami pada penokohan wayang Pandawa Lima
KESIMPULAN : Pagelaran wayang kulit merupakan salah satu media pendidikan
karakter, karena di dalamnya menyampaikan nilai-nilai moral, etika dan
adiluhung. Berdasarkan pada pernyataan tersebut, pagelaran wayang kulit
dapat dijadikan media dalam menanamkan pendidikan karakter generasi
penerus bangsa yang saat ini tengah mengalami kemerosotan. Kemajuan
teknologi mengakibatkan modernisasi dan masuknya budaya barat ke
Indonesia mengakibatkan wayang kulit kurang diminati dan bahkan tidak
sedikit yang mulai meninggalkan kebudayaan ini khususnya generasi
mudal. Keberadaan film, konser musik, dan game online lebih diminati
daripada wayang yang dianggap kuno dan tidak mengikuti kemajuan
zaman. Jika hal demikian diabaikan maka yang akan terjadi dikemudian
hari akan pudar dan punah rasa bangga di kalangan milenial atas budaya
wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity2
.
TEORI : Jenis penelitian ini termasuk
penelitian kepustakaan (library research). Metode yang penulis gunakan untuk
memperoleh data-data yaitu mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh
dari perpustakaan. Penulis mengumpulkan data dari buku, artikel internet, jurnal
dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai karakter Islami yang
terdapat dalam penokohan wayang Pandawa Lima adalah nilai religius, jujur,
toleransi, pendidikan karakter disiplin, gemar membaca dan belajar, kerja keras,
pendidikan karakter demokratis, pendidikan karakter bersahabat/ komunikatif,
pendidikan karakter peduli sosial, pendidikan karakter tanggung jawab, semangat
kebangsaan.
14. SPIRITUAL ISLAM PADA WAYANG KULIT
Wayang kulit merupakan bentuk seni dan kebudayaan tertua di pulau Jawa khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Seni wayang kulit pada mulanya merupakan pemujaan agama lokal yang memiliki dimensi spiritualitas yang bertemu dengan estetika budaya. Dimensi spiritualitas wayang kulit terkait dengan pelaku dari kesenian itu, terutama masyarakat yang melahirkan kebudayaan wayang, yaitu seniman dan penikmat wayang. Kedudukan sosial keagamaan seniman dan penikmat wayang sangat berpengaruh dalam corak pertunjukan wayang kulit. Di Jawa, wayang kulit memiliki spiritualitas Islam yang bertemu dengan budaya Kejawen, sehingga keislaman yang diekspresikannya masuk ke dalam kebudayaan “asli” Jawa, melahirkan spiritualitas keislaman yang heterodok. Berbeda dengan wayang kulit di masyarakat Sunda, yang menonjolkan nuansa keislamannya dalam mengeskpresikan spiritualitas wayang kulit baik dalam simbol maupun isi
KESIMPULAN : wayang kulit yang dibuatnya yang mengalami improvisasi dan kombinasi dengan budaya Arab dimana tempat agama Islam itu berasal, seperti pakaian sorban Arab pada tokoh wayang, dan munculnya kelompok Punokawanan yang terdiri dari sembilan wali yang mencerminkan sembilan tokoh penyebar agama Islam. Selain itu, ekspresi spiritualitas wayang kulit di Sunda lebih kepada filosofi dan spiritualitas Islam yang berbasis pada ortodoksi agama yang membawa pesan etika dan sosialita secara simbolis.
TEORI : wayang kulit budaya asal tanah jawa yang dibuat dari bahan kayu yang dimainkan oleh dalang. pada zaman dahulu para walisongo dan sunan menggunakan media wayang golek untuk menyebarkan atau dakwah islam di nusantara. wayang sendiri memiliki nilai khas tanah jawa menjadi hiburan. maka dari itu sebagian orang jawa menikmati permainan wayang untuk melepas kelelahan di sela kesibukan.
15. LASKAR PELANGI
http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/PROPORSI/article/view/497
Film Laskar Pelangi bersetting pada tahun 1970-an di tanah Bangka Belitung yang terkenal akan tambang timahnya. Film ini memberikan gambaran tentang keterbatasan, budi pekerti, pertemanan, keluarga, dan pendidikan yang kuat. Laskar Pelangi menceritakan semangat perjuangan demi meraih pendidikan anak-anak desa yang memiliki keterbatasan materi serta sebuah sekolah yang bertahan dan mengedepankan budi pekerti, akhlak dan aqidah diatas segalanya. Fenomena seperti pendidikan, budi pekerti, siswa kurang mampu, dan beberapa fenomena yang menjadi ikon terdapat pada film Laskar Pelangi sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif yaitu pengembangan konsep berdasarkan data yang ada. Bahasan menggunakan analisis pendekatan estetika dari Charles Sanders Pierce dalam mendiskripsikan tanda yang meliputi ikon, indeks, dan symbol pada film Laskar Pelangi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian berupa pemaknaan dari ikon – ikon yang terdapat pada film Laskar Pelangi. Seperti ikon Tambang Timah, Sekolah Muhammadiyah dan sekolah PN Timah, Banguan kumuh, kostum para anak – anak laskar pelangi, dan ikon penanda bakat. Ikon – ikon yang didapat dominan sebagai penanda sosial.
KESIMPULAN : film anak anak desa yang mengedukasi ras agama dan kepedulian ini dibuat sebagai nilai sosial bangsa.
TEORI REPRESENTASI : Peneliti meniliti dari aspek nilai-nilai keikhlasan dalam film laskar pelangi karya Andrea Hirata, karakteristik tokoh dan nilai pendidikan Islam dalam film laskar pelangi. . Jenis penelitian ini adalah penelitian dokumen (documentary research) dengan pendekatan semiotik. Pendekatan semiotik digunakan untuk mendiskripsikan isi yang tersurat maupun yang tersirat dalam film. Peneliti menggunakan penafsiran prospective dan kategorisasi sebagai teknik analisis data. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode dokumentasi melalui penelusuran dokumen film, majalah atau koran (media massa), dan buku. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Laskar Pelangi mengandung nilai-nilai keikhlasan. Keikhlasan pelaku pendidikan yang rela berjuang, pantang menyerah dan mempunyai tujuan untuk menapai cita-cita. Nilai-nilai keikhlasan yang terkandung di antaranya adalah kerjasama, kemerdekaan, kebahagiaan, kejujuran, kerendahhatian, kasih sayang, kedamaian, rasa hormat, tanggung jawab, kesederhanaan, toleransi, dan kesatuan. Nilai-nilai tersebut terkandung dalam dialog dan gambar adegan. Dialog-dialog yang disajikan film, sebagian bersumber pada ajaran-ajaran Islam. Film juga memperlihatkan gambar adegan mengenai sosok teladan, praktik keagamaan dan proses pendidikan di lembaga pendidikan.
16. KARAKTER MARS PADA DOTA 2
Defence of the ancient atau yang biasa disebut Dota 2, game ini bergenre multiplayer online battle arena biasa disingkat menjadi MOBA. Dota 2 merupakan game MOBA terbesar di dunia dan memiliki kepopuleran tertinggi di China, tetapi memiliki jumlah pemain terbanyak di Rusia menurut esportflag.com. Dota 2 memiliki karakter yang bervariasi serta unik secara visual maupun mekanik salah satunya Mars. Dalam penelitian ini peneliti memilih karakter Mars sebagai objek penelitian meskipun karakter yang diteliti bernama mars, karakter ini sama sekali tidak sama seperti Mars yang ada pada mitologi Romawi, tetapi lebih merepresentasikan dewa dari mitologi Yunani, yaitu Dewa Perang Ares. Penelitian ini memiliki tujuan mendeskripsikan karakter visual Mars pada Dota 2. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untuk pengumpulan data dengan observasi berdasarkan dokumentasi dan analisis data menggunakan semiotika Roland Barthes.
KESIMPULAN : karakter tersebut dari mahkluk mitologi romawi
TEORI : dapat diketahui bagaimana bentuk fisik serta visual dari karakter Mars mengambil inspirasi dari bentuk pakaian prajurit Yunani Kuno serta terinsipirasi dari dewa dalam mitologi Yunani, yaitu Dewa Ares yang merupakan seorang Dewa Perang. Karakter Mars dapat memvisualkan budaya serta mitos Yunani Kuno dengan baik. Meski dilakukan beberapa perubahan bentuk visual, perubahan tersebut membuat Mars menjadi lebih orisinil, dan representasi visual yang ada pada Mars masih terlihat dengan jelas. Keywords: Dota 2, Mars, game, analisis visual, semiotika roland barthes
17. KARAKTER GATOT KACA PADA GAME MOBILE LEGEND
Game Mobile Legends Bang Bang merupakan salah satu karya desain yang hingga kini masih digemari masyarakat di seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Karakter pada game bervariasi dan menarik secara visual. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis visual karakter dalam game Mobile Legends Bang Bang yaitu Gatotkaca. Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana ciri-ciri fisik dan pemaknaan visual karakter Gatotkaca yang terdapat dalam game Mobile Legends Bang Bang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan studi literatur, teknik pengolahan data menggunakan reduksi dan identifikasi data, teknik analisis data desktiptif menggunakan semiotika Roland Barthes.
KESIMPULAN : game moba android yaitu menjadikan karakter indonesia gatot kaca sebagai salah satu karakter di video game tersebut. karena mayoritas pemain game nya dan peminatnya sangat ramai dari indonesia
TEORI : Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa ciri fisik karakter Gatotkaca terinspirasi dari tokoh legendaris di Indonesia yaitu Gatotkaca. Secara visual, karakter Gatotkaca telah mengalami penyederhanaan bentuk demi kemudahan dalam proses dimensionalnya secara realistis. Karakter Gatotkaca dalam game Mobile Legends Bang Bang dapat mencitrakan sosok Gatotkaca yang kuat dan perkasa dengan senjata sarung tangan Brajamukti-Brajadentanya. Hal ini yang membuat adanya karakter Gatotkaca dalam game Mobile Legends Bang Bang dapat disebut sebagai wujud pelestarian budaya Indonesia.
18. JIWA NASIONALISME PADA FILM GARUDA DI DADAKU
Film Garuda Di Dadaku salah satu film anak-anak yang mengusung nasionalisme dan patriotisme, film yang meraih penghargaan kategori film terbaik anak-anak tahun 2009 oleh FFI, film yang mampu meraup 1 juta penonton dalam dua minggu. Film Garuda Di Dadaku selain mendapat penghargaan sebagai film terbaik, film ini pun mendapat penghargaan oleh MTV Indonesian Award sebagai film yang memiliki judul sama dengan soundtracknya, yaitu Garuda Di Dadaku.Dengan tujuan dari sang sutradara menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme sejak dini pada anak-anak, Garuda Di Dadaku menyuguhkan adegan nasionalisme dan patriotisme melalui simbol-simbol, dengan perantara objek olah raga yaitu sepak bola, olah raga yang sangat populer di Indonesia, yang digemari kalangan manapun dan usia berapapun.Dari film ini, diketahui bahwa film “Garuda Di Dadaku” banyak mengusung nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Dari sisi produksi, nilai-nilai patriotisme dan nasionalisme dalam film ini sangat kental, terutama perjuangan Bayu bagaimana untuk dapat meraih cita-citanya serta persahabatan yang dijalin antara Bayu dan Heri
KESIMPULAN : film ini mengajarkan rasa nasionalisme anak bangsa untuk negaranya sbegai tanda cinta tanah air.
TEORI : Sang sutradara mengemas film yang bertema nasionalisme dan patriotisme ini secara sederhana, dengan analisis yang dilakukan, peneliti mengasumsikan bahwa patriotisme dan nasionalisme sekarang sangat penting untuk dilakukan, dan sikap tersebut tidak hanya dengan wujud peperangan atau kekerasan. Seperti yang dilakukan Heri terhadap Bayu dalam film ini, melalui rasa persahabatan yang terjalin secara erat, Heri selalu mendukung cita-cita Bayu, memberikan semangat agar tidak mudah pantang menyerah untuk mewujudkan impiannya menjadi Tim Nasional U-13. Pengabdian Bayu terhadap negaranya, dengan cita-cita ingin memakai seragam sepak bola yang berlambangkan garuda di dadanya, sudah menjadi salah satu nilai nasionalisme
19. PERAN PADA FILM AYAT AYAT CINTA
Film bisa dikatakan sebagai media belajar karena film merupakan salah
satu bentuk perwujudan bersifat teknis dari metode cerita yang memuat kisahkisah menarik, ringan, menghibur dan mendidik. Dengan ini pesan pendidikan
akan mudah disampaikan, selain itu, kisah yang edukatif akan memotivasi
manusia untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik. Namun, tidak
semua film bisa menjadi media pendidikan dan sumber belajar. Film yang bisa
menjadi media pendidikan adalah yang memuat nilai-nilai cerita yang
mendidik akal budi, imajinasi dan etika seseorang serta mengembangkan
potensi pengetahuan yang mendidik
KESIMPULAN : film ini memberi tau untuk para segala kaum dianggap sebagai patriaki,antara poligami dan cinta antar agama dan keimanan.
TEORI : Dengan menggunakan metode analisis semiotika menurut Pierce, maka dapat diungkapkan nilai agama apakah yang coba disampaikan film Ayat-Ayat Cinta kepada para penontonnya. Dengan metode tersebut maka dipilih berbagai adegan dalam film Ayat-Ayat Cinta, selanjutnya adegan tersebut di ungkap makna denotasi, makna konotasi, dan analisis mitosnya. Pada dasarnya dalam tubuh sebuah film banyak terdapat tanda yang harus diinterprestasikan, tentunya sesuai dengan konteks yang menyertai setiap adegan film tersebut sehingga nantinya akan menghasilkan pemaknaan dan berlanjut pada pemahaman isi pesan. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif, dimana dalam penelitian ini menganggap makna sebagai perhatian utamanya. Selain itu penelitian ini hanya mengembangkan menghimpun fakta, kemudian menganalisanya, tapi tidak melakukan uji hipotesa. Peneliti menggangkat film Ayat-ayat Cinta karena melihat bahwa sekarang ini terjadi penyimpangan-penyimpangan khususnya di kalangan remaja dan sepertinya film Ayat-Ayat Cinta membawa angin segar yang mampu memberikan pengajaran dan pendidikan tentang nilai agama. Setelah melalui proses yang panjang dan kemudian sampai pada tahapan analisis membuahkan hasil bahwa di dalam film Ayat-Ayat Cinta terdapat pesan agama yang terangkum dalam adegan
20. FILM MIRACLE IN CELL NO.7
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/9566
pada film Miracle In Cell No 7. Penelitian ini juga mendeskripsikan implikasi hasil penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA kelas XI. Penelitian tersebut menjelaskan tindak tutur ilokusi yang ada pada film Miracle In Cek No.7 serta implikasinya terhadap pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode simak bebas libat cakap dan teknik catat dengan sumber data film Miracle In Cell No.7. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengunakan metode transkipi, penyajian hasil data menggunakan metode informal dengan wujud data yaitu tuturan dan penggalan percakapan. Hasil penelitian in membuktikan, terdapat 33 data bentuk dan jenis tindak tutur ilokusi, yaitu telah ditemukan 30 bentuk tindak tutur ilokusi yang di dalamnya terdapat tindak tutur asertif yang berjumlah 6 data, tindak tutur direktif berjumlah 14 data, tindak tutur komisif berjumlah 6 data, tindak tutur ekspresif berjumlah 6 data, tindak tutur deklarassi berjumlah 2 data. Jenis tindak tutur ilokusi yaitu tindak tutur konstatif dan tindak tutur performatif. Tindak tutur konstatif telah ditemukan 2 data, tindak tutur performatif telah ditemukan 1 data.
KESIMPULAN : film ini mendedikasi manusia lain tentang keajaiban ketika memperjuangkan darah daging keluarga sendiri.
TEORI : menggunakan pendekatan dengan kualitatif dan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini yaitu berupa seuatu kajian gambar dan teks yang ada di dalam Film sedangkan sumber datanya yaitu Film Miracle In Cell No.7. Hasil penelitian ini berupa suatu kajian mengenai politik dan agama. Nilai politik merupakan suatu nilai yang mengandung unsur kepolitikan entah di dalam suatu kepemerintahan atau dalam ranah pembelajaran di dunia Pendidikan. Di dalam Film Miracle In Cell No.7 terdapat beberapa nilai politik yang terkandung yaitu pada saat scene pertengahan film. Nilai agama merupakan suatu nilai yang ada di dalam sejumlah kajian yang terdapat di dalam pendekatan-pendekatan. Nilai agama selalu hadir dimanapun hal baru itu bermunculan. agar mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan beberpa data penelitian yang mengacu pada teknik pengumpulan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teknik Sadap. Teknik lanjutan yang digunakan dari Teknik sadap yaitu Teknik Simak bebas libat cakap dimana peneliti hanya berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh para informannya.
21. FILM SANG KIAYI
menganalisis pendidikan karakter dalam film Sang Kiai sebagai pem-bangunan karakter untuk media pembelajaran yang relevan. Sumber data diperoleh dengan mengamati cerita dari film Sang Kiai secara langsung. Teknik untuk mengumpulkan data menggunakan ulasan dokumen atau mendengarkan dan mempelajari literatur. Analisis data menggunakan teori sinematografi dengan mengamati adegan dan dialog dalam film Kiai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada nilai-nilai pendidikan karakter yang disampaikan melalui adegan dalam film. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Sang Kiai dapat dipahami dari dialog dan adegan yang dimainkan oleh para pemain. Film Sang Kiai berisi 8 nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam film ini termasuk agama, disiplin, kerja keras, demokratis, rasa ingin tahu, semangat nasional, penghargaan terhadap prestasi, persahabatan / komunikatif yang tercermin dalam setiap adegan dalam film “The Kiai”. Film Kiai berisi nilai-nilai pendidikan karakter yang relevan sebagai pemban-gunan karakter. Film ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang bertujuan pembentukan karakter.Kata kunci: nilai pendidikan karakter, pembentukan karakter film
KESIMPULAN : film ini menjelaskan betapa sang kiayi berjuang dakwah walau mengalami beberpa ujian
TEORI : film “Sang Kiai” karya Rako Prijanto melalui semiotika Roland Barthes. Berdasarkan pada analisis yang dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa film ini syarat dengan pesan dakwahnya, di mana proses dakwah yang terjadi di dalam film ini ialah tentang suri teladan seorang kiai Hasyim Asyari yang begitu dikagumi oleh para santri pondok pesantren Tebu Ireng, sahabat dan keluarganya.; (1) terdapat tiga pesan dakwah dalam film “Sang Kiai” karya Rako Prijanto yakni; pesan akidah, pesan akhlak dan pesan syariat. (2) dakwah dalam film “Sang Kiai” dikemas dengan menampilkan karakter-karakter dialog yang sangat menggugah dan penuh pesan bermakna hubungan antar sesama manusia dan hubungan kepada Allah SWT, dan tidak terlepas dari nilai-nilai nasionalisme. (3) simbol-simbol yang mengandung kaidah-kaidah yang Islami baik itu dari cara berpakaian, tutur kata, sikap yang sopan santun, hormat kepada orang tua dan guru, menjaga ibadah serta berjihad di jalan Allah SWT.
22. FILM 3 SRIKANDI
Pesan Nasionalisme Dalam Film 3 Srikandi, (Sebuah Studi Semiotika Dalam Film 3 Srikandi)” Film merupakan salah satu media massa yang paling populer di dunia. Salah satu fungsi film adalah mendidik. Di era globalisasi seperti sekarang, rasa nasionalisme semakin memudar. Banyak generasi muda Indonesia terpengaruh oleh arus Globalisasi. Film 3 Srikandi merupakan film biopic yang mengangkat kisah perjuangan 3 atlet panahan Indonesia. Film ini diduga memuat pesan-pesan nasionalisme. Iman Brotoseno selaku sutradara mengatakan film ini terdiri dari 70% fakta dan 30% fiksi. film 3 Srikandi juga menempati urutan pertama dari 10 film terlaris selama sepekan pemutaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menemukan pesan nasionalisme yang terdapat dalam film 3 Srikandi.
KESIMPULAN : film 3 srikandi menceritakan tentang wanita yang berjuang atas nama bangsa untuk rasa nasionalisme.
TEORI : menggunakan teori semiotik model Roland Barthes yang menganalisis melalui dua tahap penandaan, yaitu denotasi dan konotasi yang menghasilkan makna eksplisit untuk memahami makna yang terkandung dalam film ini. Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang di sebut sebagai “mitos” dan berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Unit analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah 6 scene yang diduga merepresentasikan nasionalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam film 3 Srikandi terdapat simbol-simbol yang merepresentasikan nasionalisme. Semangat/rasa nasionalisme tersebut ditunjukkan melalui simbol-simbol negara, sikap, busana-busana dan atribut, prestasi, teks/naratif petuah, Land mark, dll. Kata Kunci : 3 Srikandi, nasionalisme, semiotika, pesan
23. NOVEL SYURGA YANG TAK DIRINDUKAN
cerita novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia dan film
Surga yang Tak Dirindukan karya sutradara Kuntz Agus.Berdasarkan hasil penelitian, diisimpulkan hal-hal berikut. Pertama, terjadi pengurangan bagian ceritan novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia di dalam film Surga yang Tak Dirindukan karya sutradara Kuntz Agus. Kedua, terjadi penambahan episode cerita di dalam film. Ketiga, terjadi perubahan variasi peristiwa, tokoh dan latar episode cerita dalam film Surga yang Tak Dirindukan karya sutradara Kuntz Agus. Pengurangan, penambahan dan perubahan variasi pada novel dan film Surga yang Tak Dirindukan dapat berupa tokoh, alur dan latar. Perubahan tersebut dapat menyebabkan perubahan makna dan sudut pandang cerita.
KESIMPULAN : Representasi Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Dalam sebuah film selalu terdapat pesan yang ingin disampaikan, dapat berupa pesan moral, edukasi, dakwah dan lainnya. Selain itu, dapat dipastikan bahwa semua film memliki makna-makna tersendiri baik eksplisit atau implisit. Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 adalah film ber-genre drama religi yang mengkisahkan bagaimana kehidupan keluarga poligami dengan lika-liku permasalahan dan hambatan yang dihadapi dengan banyak unsur nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2? Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang dilakukan dengan menonton film Surga Yang Tak Dirindukan 2 lalu mencatat beberapa adegan inti dari permasalahan kemudian dianalisis serta dokumentasi yakni mengumpulkan dokumen, literatur, resensi dan review mengenai film tersebut. Objek penelitian adalah film Surga Yang Tak Dirindukan 2, sementara subjeknya adalah beberapa adegan yang merepresentasikan nilai-nilai Islam dalam film tersebut
TEORI : teori analisis semiotika Roland Barthes yakni mempelajari sistem, aturan, konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki makna. Barthes membagi makna dalam tiga tingkatan yakni makna denotasi, makna konotasi dan makna mitos. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan beberapa makna dari sepuluh adegan dalam film ini. Peneliti menyimpulkan beberapa makna tersebut dalam ajaran nilai-nilai Islam diantaranya Aqidah yakni kepercayaan mengenai takdir, Islam sebagai solusi atas permasalahan, kematian sifatnya pasti dan mempercayai adanya surga. Kemudian Syariah, yakni aturan mengenai poligami, peran laki-laki dalam keluarga, berdakwah dan anjuran untuk ber-istikharah. Serta Akhlak, yakni sikap ikhlas dalam menghadapi masalah dan sikap khusnudzan.
24. FILM CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU
Film CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU”. Film ini memiliki makna dan tanda-tanda yang dapat dimakanai sebagai wujud dalam memahami kehidupan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Representamen, Interpretant dan Objek yang terdapat pada film CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU. Serta bagaimana sebuah film menyampaikan pesan moral yang bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari yang memiliki nilai penting yang bisa memotivasi dan mengacu pada realitas sosial di dalam masyarakat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang merupakan suatu penelitian yang mendalam. Metode penelitian kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum jelas memahami suatu makna yang tampak. Serta menggunakan teori Semiotika Charles Sanders Pierce untuk menganalisis makna tanda yang terdapat dalam setiap adegan dalam film CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU dengan mengacu pada teori Kontruksi Realitas Sosial Peter L. Berger dan Luckman
.
KESIMPULAN : menarik kesimpulan bahwa dalam film CAHAYA DARI TIMUR BETA MALUKU ini memiliki makna Representamen, Interpretant dan Objek dalam setiap adegannya. Serta banyak kaitan erat dengan realitas dalam kehidupan masyarakat. Sehingga pesan moral yang disampaikan dapat dipahami masyarakat. Hal-hal yang ingin peneliti rekomendasikan sebagai masukan yaitu untuk para pembuat film dan akademisi film ciptakanlah film-film yang berkualitas, dan kepada penikmat film jadilah penonton yang bijaksana dan pilihlah film yang membangun dan memberikan inspirasi baru dan mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari-hari.
TEORI : osisi Indonesia sebagai negara multikultur membuatnya rentan terhadap ancaman separatisme dan konflik komunal berbasis suku, agama, dan antargolongan. Maluku merupakan sebuah tempat di mana pernah terjadi tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah bangsa Indonesia. Tak hanya merenggut korban dari kalangan laki-laki dewasa, konflik komunal ini juga merenggut masa depan anak-anak yang berada di tengah–tengah kelompok yang bertikai. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana wacana resiliensi ditampilkan pada film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Analisis wacana kritis merupakan salah satu cara untuk membongkar adanya sebuah ketidakberesan di masyarakat. Film ini merupakan sebuah film drama yang diangkat dari kisah nyata tentang bagaimana sepak bola dapat mengobati jiwa anak-anak yang terluka akibat konflik komunal yang terjadi di Maluku. Teks merupakan sebuah situs perjuangan sosial yang berusaha mencairkan dan melacak keberadaan ideologi. Menganalisis wacana secara kritis pada hakikatnya adalah menganalisis tiga dimensi wacana secara integral, yakni taks-teks bahasa, praksis kewacanaan, dan praksis sosiokultural. Hasil penelitian: pada level teks film Cahaya dari Timur: Beta Maluku menggambarkan bagaimana kondisi anak-anak korban konflik komunal Maluku untuk bangkit dari keterpurukan, berjuang mengobati luka batin akibat konflik komunal. Pada level praksis kewacanaan menekankan tentang kegagalan pemerintah dalam melakukan rehabilitasi sosial masyarakat. Level sosiokultural masyarakat sesungguhnya merupakan korban dari politisasi agama. Ideologi Pela-Gandong merupakan kultur khas Maluku sebagai sarana penyelesaian konflik komunal.
25. FILM 5CM DAN GUNUNG MAHAMERU
https://e-journal.unmas.ac.id/index.php/jipbsi/article/view/1604
Film 5CM Karya Rizal Mantovani. (2) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya tidak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi pada Dialog Film 5CM Karya Rizal Mantovani. Pengumpulan data, menggunakan metode simak dan catat. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tindak tutur lokusi dalam dialog film 5cm karya Rizal Mantovani sejumlah 12 tuturan Tindak tutur ilokusi dalam dialog film 5cm karya Rizal Mantovani sejumlah 33 tuturan. Tindak tutur perlokusi dalam dialog film 5cm karya Rizal Mantovani sejumlah 6 tuturan. Faktor penyebab munculnya tindak tutur lokusi dalam film 5 CM karya Rizal Mantovani yaitu dalam penutur digunakannya dengan tujuan meyampaikan secara langsung kepada mitra tutur sehingga, menyatakan sesuatu dengan kalimat berita. Faktor penyebab munculnya tindak tutur ilokusi dalam film 5 CM karya Rizal Mantovani yaitu penutur menunjukkan kesatunan, yang berarti penutur lebih cendrung memilih kalimat berita ketika meminta lawan tuturnya untuk melakukan sesuatu. Faktor penyebab munculnya tindak tutur peilokusi dalam film 5 CM karya Rizal Mantovani yaitu supaya mitra tutur segera merespon tuturan yang disampaikan oleh penutur, sebagai penutur memilih tutur perlokusi.
kesimpulan : film 5CM dan tingkat keakraban terhadap sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh menonton film 5CM dan tingkat keakraban terhadap sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia. Menggunakan ukuran sampel dengan rumus solvin dan sampel diambil dengan menggunakan teknik sampel berstrata yaitu populasi persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4.002 + 1.066Xi + 0.052Xii. Berdasarkan analisis data statistic, indikator-indikator pada penelitian ini bersifat valid dan variabelnya bersifat reliable. Uji Regresi Linear Berganda menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.990 yang berrarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara menonton film 5CM dan tingkat keakraban dengan sikap nasionalisme mahasiswa Universitas Bunda Mulia. Besarnya pengaruh menonton film 5CM (Xi) dan tingkat keakraban (Xii) terhadap sikap nasionalisme mahasiswa (Y) dilihat dari koofisien detirminasi 98.0%. Pola hubungan terpadu antara khayalak, media, dan system social secara luas akan menghasilkan suatu efek tertentu.
TEORI: Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis isi data dan analisis hasil ekranisasi. Hasil dari penelitian ini adalah (1) bentuk ekranisasi (alur, latar, serta tokoh dan penokohan) Pada novel dan film sama-sama menggunakan alur maju, namun terdapat sedikit perubahan pada beberapa tahap disebabkan durasi waktu film yang tidak mungkin bisa ditampilkan seutuhnya. Selanjutnya pada latar, pada novel menggunakan latar Rumah Arial, Secret Garden, Sekolah, Bogor, Kampus Ian, setasiun kereta api Senin, setasiun Lampuyangan, Jogjakarta, setasiun kereta Madiun, setasiun Malang, Ranu Pane, Ranu Kumbolo, Puncak Mahameru. Sama dengan latar pada novel, akan tetapi pada film ditampilkan latar warung roti bakar yang diceritakan hanya sekilas pada novel. Kemudian latar pada stasiun Lempuyangan dan stasiun Madiun yang ada pada novel, tidak dimunculkan pada film. Selanjutnya tokoh dan penokohan dalam novel terdapat 15 tokoh. Sedangkan dalam film 5 Cm 14 tokoh. Sehingga terdapat 3 tokoh yang diceritakan pada novel tetapi tidak ada dalam film, yaitu tokoh Mas Gembul, Mbok penjual nasi, Deniek, dan Pak Nono. Kemudian terdapat 4 tokoh tambahan yang tidak ada dalam novel 5 Cm seperti munculnya Papa Arial, Mama Zafran dan Orang tua Ian. Dalam novel, tokoh tersebut memang pernah disebutkan keberadaanya, namun tidak memiliki peran penting dan tidak terdapat dialog. (2) hasil implikasi Implikasi ekranisasi novel 5 Cm karya Donny Dhirgantoro ke dalam film 5 Cm karya Rizal Mantovani terhadap pembelajaran sastra di SMA adalah bahwa hasil penelitian ini dapat dijadikan materi ajar pada kelas XI semester 1, yakni pada Kompetensi Dasar yang digunakan adalah menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.
26. FILM MERRY RIANA "MIMPI SEJUTA DOLAR"
Film Merry Riana Mimpi Setuta Dollar” Film adalah salah satu media massa yang banyak diminati. Selain sifatnya yang audio visual, film juga kental dengan nilai-nilai estetika. Dari sebuah film banyak informasi yang bisa kita ambil, dan juga film banyak memberi pesanpesan yang tersirat untuk kehidupan kita baik untuk pribadi maupun untuk orang banyak. Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar mengisahkan tentang perjuangan hidup seseorang untuk mengejar mimpinya untuk bisa bertahan hidup. Dalam film Merry Riana dibutikan adanya pesan moral yang terdapat di dalam adegan film tersebut. Berdasarkan konteks di atas, maka tujuan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Pertanyaan mayor skripsi ini adalah bagaimana pesan moral yang terdapat dalam film Merry Riana direpresentasikan? Kemudian pertanyaan minor yang terdapat pada skripsi ini adalah makna denotasi, konotasi, dan mitos apa yang terdapat dalam film Merry Riana? Kedua, apa bentuk pesan moral yang terdapat dalam film Merry Riana? Film Merry Riana direpresentasikan dengan dibagi atas beberapa scene yang mengandung unsur pesan moral. Dari scene tersebut akan dijelaskan pesan moral secara umum. Film Merry Riana adalah gambaran film yang tidak da unsur agama, sehingga pesan moral yang akan dibahas di sini adalah pesan moral secara umum. Namun bukan berarti, pesan moral secara umum tidak terdapat dalam agama. Pesan moral secara umum juga terdapat dalam agama Islam. Penelitian ini memerhatikan konteks-konteks pesan moral secara umum pada scene dalam film ini. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode semiotika Roland Barthes dan teori representasi Stuart Hall. Barthes menafsirkan tanda-tanda ke dalam denotasi dan konotasi, dari sebuah konotasi terlahir sebuah budaya yang menghasilkan mitos.
KESIMPULAN : Representasi Pesan Moral Dalam Film Merry Riana Mimpi Setuta Dollar” Film adalah salah satu media massa yang banyak diminati. Selain sifatnya yang audio visual, film juga kental dengan nilai-nilai estetika. Dari sebuah film banyak informasi yang bisa kita ambil, dan juga film banyak memberi pesanpesan yang tersirat untuk kehidupan kita baik untuk pribadi maupun untuk orang banyak. Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar mengisahkan tentang perjuangan hidup seseorang untuk mengejar mimpinya untuk bisa bertahan hidup. Dalam film Merry Riana dibutikan adanya pesan moral yang terdapat di dalam adegan film tersebut.
TEORI : Menurut Stuart Hall representasi diperoleh dari produksi makna melalui bahasa. Skripsi ini menggunakan penilitian kualitatif dengan teknik observasi non partisipan yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung dialog-dialog, serta adegan-adegan dalam film Merry Riana secara teliti, kemudian mencatat, memilih, dan menganalisanya. Kedua, dengan dokumentasi dengan mengumpulkan foto-foto atau gambar yang didapat dari hasil membaca. Hasil penelitian menunjukkan beberapa pesan dalam film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar. Film ini sarat akan pesan Moral yang dapat kita ambil di antaranya adalah: Menjadi Pribadi yang pantang Menyerah dengan keadaan apapun, dalam menjalani hidup itu kita harus cermat menghitung dan menganalisa, dalam mengambil keputusan, tindakan haruslah di pikirkan lebih matang dan tidak terburuburu, hidup itu harus didasari dengan kejujuran, dan uang bukanlah segalanya dalam kehidupan. Tetap sabar dan terus berusaha walaupun banyak kegagalan. Kata kunci: Film Merry Riana Mimpi Sejuta Dollar, Pesan
27. FILM 3 DARA
film drama komedi 3 Dara. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan semiotik sehingga diharapkan mampu menemukan makna-makna dan ide-ide yang terkandung di dalam film . Tipe penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang menggunakan metode analisis semiotika John Fiske yaitu “The Codes of Television” berdasar tiga level yaitu level realitas, level representasi dan level ideologi. Penelitian ini menggunakan teori sikap atau teori standpoint sebagai teori utama, serta ditambah dengan teori objektifikasi dan teori male gaze untuk mempermudah di dalam mengevaluasi mengenai objektifikasi seksual perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 21 scene yang dipilih, pada level realitas dan level representasi masih menempatkan perempuan ke dalam posisi lemah dan tertindas berdasar pada tubuhnya yang dijadikan sebagai objek seksual. Di mana peneliti menemukan pada level realitas dan level representasi terdapat representasi objektifikasi seksual melalui unsur penampilan,, kostum,make up, ekspresi, gestur, kontak mata, kamera, narasi, dialog, editing, musik, tokoh dan pemeran. Pada level ideologi kemudian peneliti menemukan bahwa film drama komedi 3 Dara oleh pembuat filmnya masih menyediakan sudut pandang dominan patriarki di dalam merepresentasikan perempuan.. Peneliti menemukan bahwa: pertama, film drama komedi 3 Dara masih memposisikan perempuan berdasar mitos tubuh ideal yang telah berkembang di masyarakat; kedua, film ini memberikan gambaran bahwa perempuan berdasarkan tubuhnya dapat selalu diobjektifkan sehingga menjadi korban pelecehan seksual; ketiga, melalui tubuhnya perempuan dapat dikomersialisasi dan dikomodifikasi sesuai dengan selera pihak kapitalis guna mencari keuntungan; dan keempat, perempuan digambarkan tidak memiliki otoritas terhadapa tubuhnya sendiri karena berada di bawah control laki-laki.
KESIMPULAN : film 3 Dara menemukan temuan-temuan sebagai berikut: (1) Makna denotasi dan konotasi pada film ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa pentingnya bersikap sopan dan menghargai seorang perempuan dan kepada siapapun. Karena apapun yang kita tabur di dunia ini, baik itu perkataan, sikap baik dan buruk kepada sesama, kita akan menuainya suatu hari nanti. (2) Mitos yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah di saat Affandy, Jay, dan Richard mendatagi seorang psikolog dan psikolog tersebut mengklaim bahwa mereka mengalami Gender Diasyphora Syndrome yaitu sebuah gejala dimana seorang pria secara perlahan memiliki perubahan sikap dan perilaku sebagai seorang wanita.
TEORI : film ini juga menghadirkan konsep female gaze bahwa tidak hanya laki-laki yang dapat mengobjektifkan perempuan secara seksual, melainkan perempuan dapat melakukan objektifikasi seksual melalui tatapan yang erotis terhadap laki-laki. Akan tetapi, hal tersebut tidak serta merta menghapus dominasi sudut pandang patriarki yang masih mengontrol perempuan ke dalam sebuah keterbelengguan atas tubuhnya. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya dengan menggunakan pendekatan intepretif karena objektifikasi seksual perempuan tema yang paling menarik untuk dibahas, sehingga akan lebih detil lagi jika terdapat pemaknaan dari khalayak akan hal tersebut. Selain itu juga dapat menggunakan Teori milik Simone de Beauvoir yaitu “the second sex” guna melihat bagaimana perempuan menjadi Liyan, sehingga selalu diposisikan sebagai yang lemah dibawah kuasa laki-laki termasuk secara seksualitas
28. KARAKTER PADA FILM GUNDALA
https://repository.bbg.ac.id/handle/1160
Film Gundala adalah film bergenre fiksi aksi karya joko anwar yang mengangkat tema mengenai permasalahan sosial. Dalam permasalah sosial tersebut terdapat kelas yang sangat berperan penting di dalamnya. Kelas sosial merupakan pembagian golongan masyarakat berdasarkan pendidikan, pekerjaan, kepemilikan harta, dan gaya hidup. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah menunjukkan bagaimana kelas-kelas tersebut ditampilkan dalam film Gundala. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian ini berfokus pada adegan dimana kelas sosial tersebut direpresentasikan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa representasi kelas sosial dibagi menjadi 4 (empat) kategori. Pertama, representasi kelas sosial bawah yang menggambarkan pendidikan. Kedua, representasi kelas sosial atas yang ditunjukkan melalui fashion, harta, dan jabatan. Ketiga, representasi konflik antar kelas yang ditunjukkan dengan adegan konflik pekerja dengan pemilik pabrik. Kemudian yang terakhir adalah representasi kesenjangan antar kelas melalui tempat tinggal.
KESIMPULAN : Berkaitan dengan masalah penelitian dan metode yang digunakan maka penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif . Dengan memakai semiologi model Barthes maka analisis data akan dilakukan melalui dua tahap signifikasi, yaitu denotasi dan konotasi serta mitos. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan yaitu:Secara Denotasi Sancaka (Gundala) sebagai seorang Pahlawan yang cukup berpengaruh dalam berperan menolong para pedagang dipasar dan melindungi yang lemah.Secara konotasi Sancaka (Gundala) dalam film Gundala ini digambarkan sebagai sosok yang memiliki karakter petarung yang kuat yang didapat dari sebuah kekuatan petir. Secara mitos sosok hero yang identik dengan aksi superhero nya , selanjutnya penggambaran sosok Sancaka dengan karakter sederhana namun baik serta melindungi untuk masyarakat yang lemah dan tertindas.
TEORI : representasi seorang Hero yang ditampilkan dalam film Gundala diwakilkan oleh seorang tokoh bernama Sancaka. Penulis akan menggunakan beberapa adegan dalam film untuk mendukung analisis yang kemudian dikaitkan dengan beberapa teori yang ada. Gundala adalah satu film yang sangat penting untuk dijadikan objek penelitian dikarenakan kisahnya diangkat dari komik di era tahun 1969 an. Perubahan konteks dan konten Gundala dari tahun 1969 ke 2019 menjadi satu hal yang unik untuk diteliti saat ini. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini membahas mengenai bagaimana Representasi Hero dalam film Gundala
29. FILM CUT NYAK DIEN
Sosok Cut Nyak Dien sangat penting dalam konstelasi sejarah panjang perjuangan rakyat Indonesia, khususnya dalam perang melawan Belanda. Sebagai seorang perempuan Aceh, keberanian dan kecerdasan yang ia miliki selama hidupnya meruntuhkan persepsi masyarakat berbudaya patriarki yang masih melihat perempuan sebagai makhluk yang lemah tidak berdaya dan hanya diposisikan sebagai pelengkap. Perjalanan hidup sosok Cut Nyak Dien yang penuh keberanian telah banyak dijadikan tema dalam berbagai karya, salah satunya adalah film. Film Tjoet Nja’Dhien yang rilis pada tahun 1988 merupakan salah satu karya terbaik yang mengangkat kisah hidupnya. Film ini cukup sukses di masanya karena telah berhasil membawa dunia perfilman Indonesia pada festival film Cannes pada tahun 1989. Walaupun film ini diproduksi di era Orde Baru yang diwarnai dengan nilai-nilai patriarki, tetapi film ini justru berhasil mengusung nilai-nilai feminisme alternatif melalui representasi Cut Nyak Dien sebagai tokoh utama. Dengan demikian, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana representasi sosok Cut Nyak Dien dalam mengusung nilai-nilai feminisme alternatif sebagai perempuan yang terikat pada adat istiadat dan nilai-nilai keislaman dalam film Tjoet Nja’Dhien. Melalui konsep agensi perempuan yang diusung Saba Mahmood, penelitian ini akan menemukan tujuan penelitian tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film Cut Nyak Dien telah berhasil mengusung nilai-nilai feminisme Islami alternatif melalui Representasi Cut Nyak Dien.
KESIMPULAN : Kisah perjalanan seorang pahlawan perempuan Indonesia, Cut Nyak Dien, hingga sampai dimakamkan di Kampung Gunung Puyuh–Desa Sukajaya, KecamatanSumedangSelatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang akan dibuat dalam bentuk leaflet dan tayangan visual. Kisah perjalanan Cut Nyak Dien ini menjadi penting dan relevan dibuat karena versi sejarah Indonesia lebih sering tunggal. Dalam konteks demikian penelusuran dari berbagai sumber merefleksikan sejarah Indonesia, khususnya kisah salah satu pahlawan nasional,dapat diposisikan sebagai pembacaan sejarah dari versi yang lain. Oleh karena itu, data diambil dari berbagai sumber di antaranya wawancara pada kuncen yang menjadi penjaga makam dan masyarakat sekitar. Pembuatan leaflet dan tayangan visual dibuat untuk menjembatani minimnya informasi tentang keberadaan dan sejarah makam Cut Nyak Dien tersebut. Informasi ini digunakan untuk para pelajar dan wisatawan yang berkunjung ke salah satu situs sejarah yang di dalamnya terdapat tokoh perempuan yang menjadi pahlawan nasional. Yang menjadi menarik karena Cut Nyak Dien adalah seorang keturunan Aceh yang berjuang melawan penjajah Belanda pada Perang Aceh yang dimulai sejak 26 Maret 1873. Keberadaan makam pahlawan nasional Cut Nyak Dien di Sumedang merupakan bukti bahwa perjuangannya melawan penjajah dilakukan dalam pengembaraan panjang dari Aceh sampai Jawa Barat. Perjalanan panjang para pahlawan mencapai kemerdekaan Indonesia harus diketahui dan dihormati oleh semua bangsa Indonesia. Leaflet dan tayangan visual diharapkan dapat menjelaskan secara runtut perjuangan pahlawan nasional wanita Cut Nyak Dien kepada wisatawan khususnya atau masyarakat dan para pelajarpada umumnya.
TEORI : Film Cut Nyak Dien adalah film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes 1989. Film ini pun menjelaskan bagaimana rakyat Aceh bisa bertahan puluhan tahun melawan penjajah Belanda, sehingga menjadi perang terlama yang terjadi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini menganalisis bahasa campur kode dalam film Cut Nyak Dien tahun 1988 sampai tahun 7 Nopember 1905. Penelitian Bentuk Analisis Campur Kode Dalam Film Cut Nyak Dien. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data adalah Film Cut Nyak Dien 1989. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenisnya, campur kode yang terdapat dalam penelitian ini adalah jenis campur kode ke dalam (inner code mixing) dan campur kode ke luar (outer code mixing) dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti campur kode ke dalam (inner code mixing) karena keterbatasan peneliti dalam bahasa Belanda. Selanjutnya,menurut bentuknya, campur kode yang berbentuk kata terdapat 6 data contohnya know, campur kode berbentuk frasa terdapat 5 data contohnya Coek jeu, campur kode berbentuk perulangan kata atau reduplikasi terdapat 4 contohnya Kaphe-kaphe data, dan campur kode berbentuk klausa terdapat 1 data Ubai, Agam, ingat-ingat bak jalan beh. hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti menemukan jenis campur kode, yaitu (1) campur kode kedalam menggunakan bahasa daerah dan (2) campur kode keluar menggunakan bahasa asing. Kedua, peneliti menemukan bentuk campur kode, yaitu (1) kata, (2) Frasa, (3) kata ulang dan (4) Klausa. Ditemukan dua jenis campur kode dalam tuturan Dialog Film Cut Nyak Dien, yaitu campur kode ke dalam dan ke luar. Campur kode ke dalam berupa campur kode yang menggunakan antara bahasa Indonesia dan bahasa Aceh. Campur kode keluar berupa campur kode yang menggunakan antara bahasa Indonesia dan bahasa Belanda, karena keterbatasan peneliti dalam mengartikan bahasa Belanda maka peneliti hanya menganalisis Campur kode ke dalam yaitu campur kode yang menggunakan antara bahasa Indonesia dan bahasa Aceh. Campur kode menurut bentuknya yang terjadi pada dialog antartokoh dalam Film Cut Nyak Dien antara lain, campur kode berbentuk kata, frasa, perulangan kata atau reduplikasi, dan klausa. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan mengenai campur kode dan fenomena bahasa yang terjadi di kalangan masyarakat. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat mendorong penelitian lain yang berkaitan dengan campur kode secara lebih mendalam.
30. FILM TJOKROAMINOTO
film Guru Bangsa Tjokroaminoto
merepresentasikan nilai-nilai patriotisme melalui beberapa bentuk, mulai dari
dialog, pidato, dan adegan imajiner. Kajian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan baru mengenai bagaimana nilai-nilai patriotisme direpresentasikan dalam
film, sekaligus menumbuhkan kembali nilai-nilai tersebut pada generasi muda.
KESIMPULAN : Nilai-Nilai NasionAalisme Dalam Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” Film “Guru Bangsa Tjokroaminoto” adalah salah satu film tokoh pahlawan nasional yang jejaknya hampir hilang di mata anak-anak bangsa. Ia adalah salah seorang tokoh pencetus generasi muda bangsa berbakat, dan juga berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Semaoen, Kartosoewiryo dan Musso. Berbagai konflik yang muncul dari film ini, akhirnya memberikan aspek penandaan makna, salah satunya yaitu penandaan nilai-nilai nasionalisme yang terdapat pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Tjokroaminoto. Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan, Apa makna denotasi, konotasi dan mitos dalam film „Guru Bangsa Tjokroaminoto‟ menurut teori Roland Barthes? Bagaimana sikap nasionalisme yang tergambar dalam film „Guru Bangsa Tjokroaminoto‟? Dalam hal ini, penulis menggunakan teori analisis semiotik model Roland Barthes dengan pemaknaan dua tahap seperti denotasi dan konotasi yang nantinya akan menghasilkan mitos. Pengumpulan data dilakukan melalui intensive interview atau dengan melalui wawancara mendalam dengan produser film, melakukan observasi ke kantor MSH Films, menyelidiki benda-benda tertulis, seperti melihat beberapa buku mengenai sosok Tjokroaminoto yang kemudian mencari tanda nilai-nilai nasionalisme serta makna denotasi, konotasi dan juga mitos yang tersirat di dalamnya.
TEORI : menggunakan paradigma konstruktivis yang mana lebih menekankan pada suatu realita dari yang paling umum hingga yang paling khusus. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan teknik sampling, yang mana teknik sampling disini adalah purposive sampling yang mana dirasa sesuai oleh penulis dengan teknik tersebut. Hasil yang diperoleh penulis terkait penandaan nilai-nilai nasionalisme pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Tjokroaminoto dalam film ini, yaitu seperti memperjuangkan keadilan, keberanian, pengabdian, serta ketabahan, yang sudah melekat dalam dirinya semenjak ia remaja bahkan sebelum itu atas dasar agama Islam, sehingga semakin menunjukkan terbentuknya sikap nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan negara pada tokoh Tjokroaminoto. Makna denotasinya, sosok Tjokroaminoto yang berasal dari keturunan priyai pangreh praja namun walaupun begitu ia tidak pernah menuruti apa yang diperintahkan oleh Belanda. Makna konotasinya, Semua itu dikarenakan jiwa nasionalisme dalam dirinya timbul dari semenjak ia remaja. Mitosnya, semua itu termasuk dari sikap profesionalitas untuk mensejahterakan rakyatnya dan memegang teguh amanatnya yang diberikan kepadanya sebagai seorang pemimpin
Komentar
Posting Komentar